Jumat, 05 Juli 2013

I MUST SURVIVE!!!

Martunis, korban selamat Tsunami
Aceh 2004 sumber
Ada yang mnarik yang ingin saya bagikan kepada anda sekalian. Mungkin ini bisa menjadi inspirasi bagi anda sekalian yang mencoba lari dari masalah dengan berbagai jalan pintas.

Pada post saya yang sebelumnya saya sudah pernah memposting hasil buah permenungan saya dari salah satu episode acara talk show kesukaan saya tentang sebuah perjuangan hidup.
Saat ini yang akan saya bagikan kepada anda tentang motivasi kepada anda untuk tidak menyia-nyiakan hidup anda sekalian.

Seperti biasa malam ini pukul 19.00 WITA, saya bersama keluarga saya sudah ada di depan layar kaca menyaksikan talk show kesayangan kami, Hitam Putih. Pada episode saat ini, Hitam Putih menampilkan seorang super model wanita yang cantik, Indah Kalalo, bersama anaknya yang masih kecil. Setelah berbincang agak lama dengan Indah Kalalo, Deddy Corbuzier (host) memanggil satu orang lagi bintang tamu, yaitu seorang pemuda berkulit gelap bernama Martunis (17).
Sebelumnya, ditampilkan sebuah video tentang Tsunami di Aceh pada tahun 2009, dan kisah seorang anak 8 tahun yang berhasil selamat dari bencana ombak besar tersebut.

9 tahun berlalu, sekarang anak 8 tahun yang selamat itu sudah berumur 17 tahun, ialah Martunis. Ia selamat dari bencana alam besar tersebut, setelah terombang-ambing selama 21 hari di perairan.

Pada saat ditanya tentang kronologis kejadiannya, Martunis tidak dapat menjawab banyak tentang kejadian yang menimpanya, mungkin karena kendala bahasa dan trauma yang sangat mendalam.
Diketahui bahwa Martunis terombang-ambing selam 21 hari di perairan dia atas kasur yang mengambang. Ia tidak dapat menerangkan dari mana asal kasur tersebut. Soal makanan, ia sangat berharap pada apa yang alam bawa kepadanya. Ia hanya memakan mi instan yang terbawa oleh arus ketempatnya, juga air mineral yang hanyut. Ia mengaku sangat susah pada saat tidur, karena seringkali hujan dan banyak nyamuk. Pada siang hari dia merasakan panas yang sangat terik yang membuat kulitnya hangus, dan juga membuat pikirannya kacau.

Diketahui bahwa Martunis sedang bermain bola bersama teman-temannya saaat tsunami berlangsung. Ketika merasakan gempa, ia masuk ke dalam rumah dan melihat ibu serta adiknya lalu tiba-tiba orang berlarian dikejar ombak yang sangat tinggi. Martunis segera naik ke mobil pick-up sambil memegang erat-erat tangan adiknya, tapi apa daya, pegangan itu tak kuasa menahan ombak dan membuay adiknya hanyut ditelan ombak. Entah bagaimana, lalu Martunis menemukan kasur yang membuatnya tetap bertahan.

Katanya, ia sempat mengalamai susahnya mendapat makanan pada hari ke-21.
Saat hari ke-21, Martunis diselamatkan oleh seorang wartawan Inggris (skynews) dan cameramannya yang kebetulan sedang meliput saat air laut telah surut. Keterangan itu didapatkan dari kerabat dekat Martunis, karena Martunis sendiri tidak dapat menjawab, mungkin karena trauma.

Saat ditanya, mengapa bisa anak umur 8 tahun tersebut dapat terus memiliki keinginan hidup yang sangat besar ditengah bencana besar, ia sendiri tidak dapat menjawab, tapi saat itu ia sangat ingin bertemu dengan adiknya dan ibunya walaupun mustahil. Tapi menurut saya mungkin motivasi Martunis dapat bertahan hidup, karena manusia sendiri mempunyai naluri yang kuat untuk bertahan hidup. Contoh, bila kita mendapat serangan fisik, kita cenderung untuk menghindar atau meresponnya. Tapi entah apa motivasi anak umur 8 tahun saat itu untuk bertahan hidup, itu sangat luar biasa. Ia tidak terpikir bahwa ibu dan adiknya telah meninggal.

CR7 dan Martunis kecil sumber
Insiden tersebut menarik perhatian dunia yang saat itu sedang berduka, karena, dampak Tsunami Aceh itu sendiri sampai ke negara tetangga. Saat itu Martunis ditemukan sedang mengenakan baju timnas Portugal dengan nama punggung C.Ronaldo nomor 17. Ia sangat menyukai bintang lapangan hijau tersebut. CR7 pada saat itupun menanggapi kebetulan itu dengan sangat positif. CR7 sampai berkunjung ke Indonesia untuk berteemu dengan Martunis. CR7 yang merasa iba akhirnya, mengangkat Martunis sebagai anak angkatnya.

Tidak hanya itu saja, Martunispun diajak oleh prima dona lapangan hijau ini ke tanah airnya di Portugal. Disana, Marunis diajak berwisata ke berbagai tempat dan berkesempatan menyaksikan pertandingan Portugal secara langsung untuk mehilangkan traumanya.
 CR7 pun memberikan bantuan tunai kepada Martunis kira-kira sebesar 450 euro. CR7 juga menjajikan untuk bermain bola secara professional bila permainan Martunis dianggapnya baik. Martunis sendiri saat ini mempunyai kegiatan bersekolah (pagi) dan berlatih sepak bola pada saat sore hari.

Martunis dan timnas Portugal sumber
Martunis juga berkesempatan bertemu dengan CR7 di pulau dewata saat kunjungan CR7 ke Indonesia untuk kali kedua demi kepentingan sosial. CR7 pada saat itu diangkat menjadi duta Mangrove (bakau). Katanya, ia tidak menerima sepeserpun untuk kepentingan ini. Ia juga menerima menjadi duta Mangrove sendiri karena terinspirasi dari insiden Martunis.

Martunis dan CR7 saat berfoto
bersama di Bali sumber
"Yang penting disini bukan CR7 nya, tapi adalah bagaimana anak berumur 8 tahun dapat bertahan hidup di tengah bencana besar."kata Deddy Corbuzier. Saya pun setuju dengan pernyataan Deddy dan saya terinspirasi untuk membagikan pikiran saya kepada anda sekalian.

Yang dapat dipetik dari postingan ini adalah bagaimana kita menanggapi masalah kita. Belum tentu masalah kita adalah masalah terberat di bumi ini sampai-sampai kita putus asa dan mengambil jalan pintas. Padahal coba kita lihat Martunis yang mungkin bagi kita mustahil, tapi Martunis tetap berpikir positif untuk bertemu dengan keluarganya, walaupun mustahil. Jangan langsung menghakimi diri kita sendiri. Setiap masalah diciptakan untuk diselesaikan buat untuk ditinggal.

Pada akhir acara Deddy Corbuzier yang biasa menutupnya dengan kata-kata mutiara, kini ia mengutip kata-kata seorang Albert Camus :

"Dibutuhkan lebih banyak keberanian untuk hidup daripada untuk mengakhiri hidup"

Film World War Z (2013) (pengalaman pribadi)

Poster film World War Z sumber
Huffth... Hari ini (5/7/13) fail banget deh. Rencananya laen jadinya laen. Udah dari jauh hari gue udah rencanain hari ini. Gue mau ngajak salah satu "temen" cewek gue nonton berduaan. Kekacauan pertama tempat ketemuannya. Bilangnya ketemuan disini malahan jadi di tempat lain, akhirnya ngaret. Lalu cuaca yang panas sekali membuat 'si dia' (bukan pacar lho...) murung banget. Jadi gak enak jalan-jalannya.
Dari rumah gue rencanain nonton Despicable Me 2, sampe bioskop gue berubah pikiran gue pilih film 'yang katanya' bagus yaitu World War Z.

Awalnya gue pikir, pasti nih fil banyak serinya nih, (World War A sampai Y). Ya udah gue pesenlah tiket untuk sepasang, awalnya gue pengen coba tempat duduk A1-A2 (IYKWIM) hehehehehe... Tapi sudahlah.

Pertamanya filmnya kayak film 2012 gitu... Pake suara news anchor, yang katanya ada wabah penyakit yang menyerang dunia. Filmnya itu diperankan oleh aktor muda Brad Pitt. Diceritakan bahwa dunia yang sedang tenang, tiba-tiba terjangkit virus aneh yang entah berasal dari mana. Virus tersebut menjangkit dengan cara gigitan, dan orang yang tergigit akan tertular oleh virus tersebut dalam hitungan menit (5-10) atau bahkan hitungan detik (12).

Mereka yang terjangkit akan berubah menjadi mayat hidup, atau yang sering kita sebut dengan 'Zombie'. Nah, dari situ saya tau bahwa 'huruf Z' itu bukan menunjukkan seri film tersebut, melainkan menunjukkan pada kata 'Zombie' itu sendiri.
Salah satu adegan dalam film World War Z sumber

Gerry Lane (Brad Pitt) mempunyai seorang istri dan dua putri. Gerry sendiri adalah mantan tentara (ato apa kali, pokoknya gitu lah) PBB yang mempunyai keahlian hebat dan banyak akal. Akhirnya ia dipanggil bertugas kembali oleh pihak PBB karena peristiwa ini.

Sehebat apapun mahluk itu, pasti memiliki kelemahannya, melalui pengalaman yang ia lalui selama perjalanan tugasnya, akhirnya Gerry berhasil menemukan kelemahan para 'mayat hidup' tersebut.

Tonton film lengkapnya di bioskop kesayangan anda.

kasih trailernya aja dulu yah... nih...


Kamis, 04 Juli 2013

1CAK.COM The Largest Humor Site In Indonesia

sumber
       Hehehehe.... Judul dia atas bener gak bahasa inggrisnya yah??? Sorry Inggrisnya blepotan alias R.I.P. English, tapi mendingan gue yang kayak gitu daripada anak-anak alay yang suka sok-sokan pake bahasa Inggris tapi translatenya pake Go**ogle Translate, jadinya kacau deh Gramarnya emang tuh anak.
Yah, itulah salah satu topik postingan member 1cak.com tentang... yah gitu deh...

     Mungkin dari kalian disini sudah pada tahu apa itu situs 1cak.com?? Itu adalah situs humor terbesar di Indonesia. 1cak.com didirikan oleh Aji Ramadhan pada tanggal 17 Februari 2008 dengan nama 1cuk. Situs ini terinspirasi dari 9gag. Sama halnya dengan 9gag, para member 1cak juga dapat menggunggah foto, meme internet, video dan dapat dikomentari oleh member lain.(wikipedia).  Pada tanggal 30 September 2012 nama 1cuk berganti nama dengan 1cak.

Nama admin dari 1cak sendiri sebenarnya adalah R Aji Kaloko nama Aji Ramadhan hanyalah nama samaran di dunia maya.

     Semboyan ditus humor itu sendiri adalah for fun only. Jadi semua yang dikirim di sana hanya untuk senang-senang saja it's only a joke. Seperti yang dikatakan oleh tokoh 'Joker' dalam sebuah film : "Why so srious??'. Para member lainnya juga dapat memberikan tanggapan dengan karya orang lain. Yaitu dengan mengklik tombol fun untuk item yang dianggap menghibur dan tombol nuf untuk item yang dianggap kurang menghibur.

       Untuk memberikan komentar atas karya orang kita dapat login menggunakan id Facebook. Dan diharapkan komentar yang diberikan sopan dan tidak terlalu menjatuhkan.
Di 1cak meme-meme yang digunakan pula tidak hanya dari luar negeri tetapi juga banyak meme lokal seperti halnya kejadian-kejadian fenomenal di Indonesia juga para petinggi-petinggi yang tertangkap kamera dan sedang melakukan sesuatu yang dianggap para mememaker menarik untuk ditambah tulisan yang menghibur.

      Jadi kita tidak perlu jago menggambar atau jago mengedit sebuah foto untuk dapat menghibur orang lewat media elektronik.

     Di 1cak anda juga tidak perlu khawatir bila bertemu dengan item yang mengandung unsur porno, kekerasan, dsb. Anda dapat menyalakan safe mode maka dengan sendirinya akan tampil tulisan 'unsafe' untuk item yang diberi keterangan NSFW (Not Safe For Work).

Bila anda merasa tertarik untuk menghibur orang banyak dengan media gambar dan video, salah satunya adalah 1cak.com. Caranya anda tinggal buka situs 1cak.com lalu klik 'login with facebook' lalu isi halaman login yang muncul. Bila sudah, klik setting di pojok kanan atas, lalu isi formulir pendaftarannya, atau anda bisa langsung klik upload lalu isi profile settingnya. Bila sudah, silahkan anda membagi kelucuan lewat situs 1cak.com.



Tertawa adalah tanda bahagia, tapi akan lebih bahagia jika anda bisa membuat orang lain tertawa.. 
-Einstein- 

Rabu, 03 Juli 2013

Arti Marga Minahasa

    'Say No to Racism' Itu ungkapan yang saya ungkapkan terlebih dahulu. Post yang ini memang bertemakan suku dan ras, jadi yang gak mau baca silahkan lewatkan saja. Saya mem-post ini karena kebetulan saya juga orang minahasa. So, keep calm and keep reading.

A
Abutan : Pembersih
Adam : Tenang
Agou : Anoa
Akai : Penjaga
Aling : Pembawa
Alui : Pelipur lara
Amoi : Teman sekerja
Andu : Tempat bersenang
Anes : Tawakal
Angkouw : Keemasan
Anis : Penghalau
Antou : Nama kembang
Arina : Tiang tengah
Assah : Pembuka jalan
Awondatu : Yang dikehendaki
Awui : Senang

B
Batas : Pemutus
Bella : Pasukan
Bokau : Bibit emas
Bokong : Mengikat
Bolang : Penangkap ikan
Bolung : Perisai
Bororing : Pembuat roreng
Boyoh : Pendamai
Buyung : Penurut
D
Damongilala: Benteng
Damopoli : Jujur dan adil
Dapu : Mematahkan
Datu : Pemimpin
Datumbanua : Kepala Walak
Dayoh : Karunia
Dededaka : Panah lidi hitam
Dendeng : Suara yang terang
Dengah : Hakim
Dewat : Menyeberangi
Dien : Dihiasi
Dimpudus : Cerdik kepalanya
Dipan : Ukuran depa
Dompis : Pekerja baik
Dondo : Prinsip
Dondokambei : Prinsip tetap
Donsu : Jimat penolak
Doodoh : Penggerak
Doringin : Penari
Dotulong : Pahlawan besar
Dumais : Menggenapi
Dumanauw : Pemenang
Dumbi : Didepan
Dungus : Berkedudukan
Dusaw : Pembuka
E
Egam : Menjaga
Egetan : Lonceng kecil
Ekel : Lirikan
Elean : Arah barat
Eman : Dipercaya
Emor : Lengkap
Endei : Dekat
Engka : Pegang
Enoch : Pilihan
Ering : Kurang besar
G
Ganda : Bambu besar
Gerung : Bunga ukiran
Gerungan : Bunga-bunga ukiran
Gigir : Mengikis rata
Gimon : Rupa yang indah
Girot : Pemutus
Goni : Cerdik
Goniwala : Cerdik akal
Gonta : Langkah
Gosal : Timbunan
Gumalag : Menanduk
Gumansing: Pembujuk
Gumion : Pegangan
I
Ilat : Menunggu
Imbar : Yang dibuang
Inarai : Baju jimat
Ingkiriwang : Dari angkasa
Inolatan : Pegang tangan
Intama : Pembawa
Item : Hitam
K
Kaat : Penglihatan
Kaawoan : Mampu kerja
Kaendo : Teman mapalus
Kaeng : Sempit
Kaes : Menyiram
Kainde : Ditakuti
Kairupan : Kekuatan
Kalalo : Amat berani
Kalangi : Dari langit
Kalempou : Mengunjungi
Kalempouw : Kawan baik
Kalengkongan: Tepat berjatuhan
Kalesaran : Pusat segala usaha
Kalici : Mempesona
Kaligis : Sama keluarga
Kalitow : Tertinggi
Kaloh : Sahabat setia
Kalonta : Perisai kayu
Kalumata : Pedang perang
Kamagi : Bunga hias
Kambey : Bunga hias
Kambong : Obor
Kamu : Pegang teguh
Kandio : Amat kecil berarti
Kandou : Bintang pagi
Kapantouw : Pembuat
Kaparang : Pandai mengukir
Kapele : Amat tegas
Kapoh : Pemuja
Kapoyos : Dukun pijat
Karamoy : Penunjuk
Karau : Antara
Karinda : Kawan serumah
Karundeng : Pengusut
Karuyan : Di kejauhan
Karwur : Subur
Kasenda : Kawan sehidangan
Katopo : Keturunan opo
Katuuk : Pemegang rahasia
Kaunang : Cerdik
Kawatu : Pendirian teguh
Kawengian : Bintang sore
Kawilarang : Diatas terbuka
Kawulusan : Benteng
Kawung : Tersusun keatas
Kawuwung : Berkelebihan
Keincem : Penyimpan rahasia
Kekung : Pedang perisai
Keles : Bayi
Kelung : Perisah
Kembal : Agak lemah
Kembau : Kurang kuat
Kembuan : Sumber
Kenap : Genapkan
Kepel : Penakluk
Kerap : Seiring
Kere : Testa
Kesek : Penuh sesak
Kewas : Tumbuhan
Khodong : Kecil, menentukan
Kilapong : Batu kilat
Kindangen : Yang diberkati
Kirangen : Dimalui
Kiroiyan : Pengembara
Kodongan : Mengecil
Kojongian : Penggeleng kepala
Koleangan : Pemain
Kolibu : Banyak bekerja
Koloday : Saudara lelaki
Koly : Suka kerja
Komaling : Pembawa
Komaling : Penghormat
Kondoi : Lurus kedudukannya
Kontul : Kerja sendiri
Kopalit : Pendamai
Koraah : Suka panas matahari
Korah : Suka panas matahari
Korengkeng : Penakluk
Korompis : Hasil kerja yang baik
Koropitan : Penghukum
Korouw : Perkasa
Korua : Membagi dua
Kotambunan : Penimbun
Kountud : Kerja sendiri
Kowaas : Penggemar barang kuno
Kowonbon : Tahan uji
Kowu : Penempah
Kowulur : Ke gunung
Koyansouw : Pengipas
Kuhu : Menampakkan
Kulit : Kecukupan
Kullit : Cukup
Kumaat : Melihat
Kumaunang : Penyelidik cerdik
Kumayas : Membongkar
Kumendong : Pengumpul tenaga
Kumolontang : Melompat keliling
Kumontoy : Lurus hati
Kupon : Diharapkan
Kusen : Penutup
Kusoi : Cerdik
L
Lala : Berjalan
Lalamentik : Semut api
Lalowang : Perlumba
Lalu : Pendesak
Laluyan : Melintasi
Lambogia : Paras jernih
Lampah : Tak seimbang
Lampus : Tembus
Lanes : Kurang semangat
Langelo : Menapis
Langi : Tinggi
Langitan : Tinggian
Langkai : Dihormati
Languyu : Tanpa tujuan
Lantang : Berharga
Lantu : Penentu
Laoh : Manis
Lapian : Teladan
Lasut : Pemikir cerdas
Legi : Menipis
Legoh : Penelan manis pahit
Lembong : Pembalas budi
Lempas : Kedudukan
Lempou : Kunjungan
Lengkey : Dimuliakan
Lengkoan : Penghalang
Lengkong : Pendidik
Lensun : Diharapkan
Leong : Main
Lepar : Tujuan
Lesar : Halaman
Lewu : Tersendiri
Liando : Penimbang
Limbat : Berganti
Limbong : Ingat budi
Limpele : Penurut
Lincewas : Tumbuhan obat
Lintang : Bunyi-bunyian
Lintong : Pusat persoalan
Liogu : Jernih
Litow : Tinggi
Liu : Bijaksana
Liwe : Air mata
Loho : Perindu
Loing : Pengawas
Lolombulan : Bulan purnama
Lolong : Bulan
Lomboan : Lemparan keatas
Lompoliu : Pengajar
Lonan : Ramah
Londa : Perahu
Londok : Tinggi
Longdong : Penjaga
Lontaan : Pembuka jalan
Lontoh : Tinggi keatas
Losung : Pendesak
Lowai : Bayi lelaki
Lowing : Mengawasi
Ludong : Kepala negeri
Lumanau : Biasa berenang
Lumangkun : Penyimpan rahasia
Lumatau : Berpengetahuan
Lumempouw : Meliwati
Lumenta : Terbit
Lumentut : Bukti
Lumi : Meminggir
Lumingas : Membersihkan
Lumingkewas : Tepat dlm segala hal
Lumintang : Menunggalkan
Luminuut : Berpeluh
Lumoindong : Melindungi
Lumondong : Berlindung
Lumowa : Meliwati
Lumunon : Muka bercahaya
Luntungan : Memiliki jambul
Lutulung : Penolong
M
Maengkom : Penakluk
Maengkong : Mendidik
Mailangkai : Yang ditinggikan
Mailoor : Disenangi
Maindoka : Kecukupan
Mainsouw : Bersaudara 9
Mait : Obat pahit
Makadada : Memuaskan
Makal : Penutup lubang
Makaley : Melindungi/menutup
Makaliwe : Air mata
Makangares : Mengharap
Makaoron : Mengulung musuh
Makarawis : Puncak gunung
Makarawung : Tinggi usaha
Makatuuk : Hidup sentosa
Makawalang : Orang kaya
Makawulur : Dihormati
Makiolol : Selalu ikut
Makisanti : Dengan pedang
Malingkas : Tetap berada
Mamahit : Dukun obat pahit
Mamangkey : Pengangkat
Mamantouw : Penubuat
Mamanua : Pembuka negeri
Mamarimbing : Pemberi kesuburan
Mamba : Ditetapkan
Mambo : Penetapan
Mambu : Pemberi supa
Mamengko : Pemberi teka-teki
Mamentu : Pemberi rasa
Mamesah : Pembuka rahasia
Mamoto : Penjelasan
Mamuaya : Pemberi
Mamuntu : Mencapai puncak
Mamusung : Penangkal
Manalu : Ditingkatkan
Manampiring : Membuat jalan
Manangkod : Menahan musuh
Manapa : Pertanyaan
Manarisip : Membetulkan
Manaroinsong: Sumber air
Manayang : Pergi jauh
Mandagi : Menghiasi bunga
Mandang : Melambung tinggi
Mandey : Pandai
Manebu : Dewa peninjau
Manese : Bertindak dahulu
Mangare : Minta dibujuk
Mangempis : Merendahkan diri
Mangindaan : Tahan uji
Mangkey : Angkat
Mangowal : Pemancung
Mangundap : Berbahaya
Manimporok : Ke puncak
Manopo : Bersama datuk (opo)
Manorek : Mengganggu
Mantik : Meneliti/menulis
Mantiri : Pembuat benda halus
Mantoauw : Nubuat
Manua : Negeri
Manurip : Menyisip
Manus : Taruhan
Mapaliey : Menakuti musuh
Maramis : Menggenapi
Marentek : Tukang besi
Maringka : Berkekuatan
Masie : Tumbuhan obat
Masinambau : Tujuan pasti
Masing : Bergaram
Masoko : Pokok
Matindas : Ramping
Maukar : Menjaga
Mawei : Pembimbing
Maweru : Pembaharu
Mawikere : Teladan
Mawuntu : Kedudukan tinggi
Mekel : Lindungi
Mema : Berbuat
Mende : Pemalu
Mendur : Berguntur
Mengko : Teka-teki
Mentang : Pemutus
Mentu : Rasa
Mesak : Pendesak
Mewengkang : Pembuka jalan
Mewoh : Lemah lembut
Mince : Main
Mincelungan : Main perisai
Minder : Menderu
Mingkid : Pemberi acuan/konsep
Mogot : Penebus
Mokalu : Bersaudara
Mokolensang : Berdiam diri
Mokorimban : Pemberani
Momongan : Pemilik
Momor : Persatuan yang baik
Momuat : Pengurus jamuan
Mondigir : Meratakan
Mondong : Menyembunyikan
Mondoringin : Meratakan jalan
Mondou : Berangkat pagi
Mongi : Kuat kekar
Mongilala : Pengusir musuh
Mongisidi : Saksi dan bukti
Mongkaren : Membongkar
Mongkau : Mencari emas
Mongkol : Mematung
Mongula : Pemohon berkat
Moniaga : Kebesaran
Moninca : Pembuah ramai
Moningka : Penambah tenaga
Moniung : Menangis kecil
Mononimbar : Suka memberi
Mononutu : Pekerja tekun
Montolalu : Pembagi tugas
Montong : Pembawa
Montung : Pengangkat
Motto : Jelas
Muaya : Berani
Mudeng : Berdengung jauh
Mukuan : Mempunyai buku
Mumek : Penyelidik
Mumu : Simpanan cukup
Mundung : Bernaung
Muntu : Gunung
Muntu untu : Gunung bersusun
Muntuan : Ke gunung
Musak : Didesak
Mussu : Penjaga setia
N
Nangka : Diangkat
Nangon : Diangkat
Nangoy : Dipikul
Naray : Jimat
Nayoan : Diberi berkat
Nelwan : Tempat terbang
Nender : Gerakan
Ngala : Dirintangi
Ngangi : Di hati
Ngantung : Ditimbulkan
Ngayouw : Dimajukan
Ngion : Diperoleh
O
Ogi : Goyang
Ogot : Hakimi
Ogotan : Kena dendam
Oleng : Pikulan
Oley : Teladan
Ombeng : Kelebihan
Ombu : Cetakan rupa
Ompi : Tertutuo
Ondang : Pedang
Onsu : Jimat
Opit : Jepitan
Oroh : Perselisihan
Otay : Bertawakal
P
Paat : Pengangkat
Pai : Besar
Paila : Cukup besar
Pakasi : Pemberian
Palangiten : Sinar matahari
Palar : Tapak tangan
Palenewen : Dibenamkan
Palenteng : Peniup
Palilingan : Nasehat baik
Palit : Bekas luka
Panambunan : Timbunan besar
Panda : Pinter
Pandean : Amat pandai
Pandelaki : Pemegang bibit
Pandey : Pinter, pandai
Pandi : Penghancur
Pandong : Tenaga kuat
Pangalila : Berlebihan
Pangau : Jauh kedalam
Pangemanan : Dipercaya
Pangila : Berlebihan
Pangkerego : Suara nyaring
Pangkey : Diangkat
Pantonuwu : Tegas
Pantouw : Penolong bijaksana
Parengkuan : Kepala jimat
Paruntu : Tempat ketinggian
Paseki : Pengikat
Pasla : Tepat tujuan
Pauner : Tengah
Pele : Jimat
Pelengkahu : Emas tulen
Pendang : Pengajar
Pepah : Lemah lembut
Pesik : Pancaran bara
Pesot : Cekatan
Piay : Biasa
Pinangkaan : Tempat yang tinggi
Pinantik : Ditulis
Pinaria : Hubungan erat
Pinontoan : Menunggu
Pioh : Cucu
Piri : Semua satu
Pitong : Memungut
Pitoy : Diikuti
Podung : Dijunjung
Pola : Pengajak
Poli : Tempat suci
Polii : Pelita
Polimpong : Didewakan
Politon : Gembira selalu
Poluakan : Air berkumpul
Pomantouw : Penubuat
Ponamon : Pengasih
Pondaag : Pendamai
Pongayouw : Penghulu perang
Ponggawa : Pemberani
Pongilatan : Berkilat
Pongoh : Berisi padat
Ponosingon : Terbang
Pontoan : Menunggu
Pontoan : Menunggu
Pontoh : Pendek
Pontororing : Bercahaya
Poraweouw : Penunjukan
Porayouw : Perenang
Porong : Tudung kepala
Posumah : Pembagi
Potu : Tekun
Poyouw : Yang diberikan
Pua : Buah
Pungus : Pengawas
Punuh : Orang terdahulu
Purukan : Punya kedudukan
Pusung : Penangkal serangan
Putong : Penyelidik
R
Raintung : Daun bergerigi
Rambi : Bunyi merdu
Rambing : Bunyi suara merdu
Rambitan : Tambahan bunyi
Rampangilei : Kembar bersih
Rampen : Kelebihan
Rampengan : Berkelebihan
Ransun : Bawang
Ranti : Pedang
Rantung : Terapung
Raranta : Naik tangga
Rares : Sehat
Rarun : Sudah tua
Rasu : Penyimpan
Ratag : Terlepas
Ratu : Batu jumat
Ratulangi : Jimat dari langit
Ratumbuisang: Batu berbintik
Ratuwalangaouw: Batu berantai
Ratuwalangon: Batu panjang
Ratuwandang : Batu merah
Rau : Jauh
Rauta : Dewata
Regar : Bebas
Rei : Bebas celaka
Rembang : Burung rawa
Rembet : Berpegang teguh
Rempas : Memasak
Rengku : Tundukan
Rengkuan : Ditunduki
Rengkung : Dihormati
Repi : Pemikir
Retor : Penghalang
Rimper : Potong rata
Rindengan : Bergerigi
Rindengan : Sama-sama
Rindo-rindo : Suara gemuruh
Robot : Lebih
Rogahang : Berkeringat
Rogi : Banyak bicara
Rolangon : Berantai
Rolos : Kepala
Rombot : Dilebihi
Rompas : Penyimpan rahasia
Rompis : Pekerja baik/rukun
Rondo : Lurus
Rondonuwu : Bicara lurus
Rooro : Penggerak
Rori : Dihormati
Rorimpandey : Sempurna
Roring : Kemuliaan
Rorintulus : Cahaya
Rosok : Tepat
Ruaw : Bulan purnama
Ruidengan : Bersama
Rumagit : Menyambar
Rumambi : Membunyikan
Rumampen : Jadi satu
Rumampuk : Memutuskan
Rumayar : Mengibarkan
Rumbay : Tidak perduli
Rumende : Mendekati
Rumengan : Sejaman
Rumenser : Tetesan air
Rumimpunu : Yang dimuka
Rumincap : Berhati baik
Rumokoy : Membangunkan
Rumpesak : Kedudukan
Runturambi : Kehormatan
S
Salangka : Benda persembahan
Salendu : Banyak ide
Sambouw : Bunga kayu
Sambuaga : Bunga kayu cempaka
Sambul : Berlimpah
Sambur : Melimpah
Samola : Membesar
Sangkaeng : Paras kecil
Sangkal : Satu paras
Sarapung : Perkasa
Saraun : Sepintas remaja
Sarayar : Buka jemuran
Sariowan : Pelancong
Sarundayang : Pengiring
Saul : Lengah
Seke : Perorangan
Seko : Sentakan
Sembel : Penuh
Sembung : Bunga
Semeke : Tertawa
Senduk : Senang
Sengke : Guling
Sengkey : Pengguling
Senouw : Cepat
Sepang : Cabang jalan
Sigar : Kaya
Sigarlaki : Kekayaan
Simbar : Terbuang
Simbawa : Banyak kemauan
Sinaulan : Penasehat
Singal : Perintang musuh
Singkoh : Dibatasi
Sinolungan : Memprakarsai
Sirang : Potongan
Siwu : Penghancur musuh
Siwy : Siulan
Solang : Pedang
Somba : Pelindung
Sompi : Penyimpan rahasia
Sompotan : Meluputkan
Sondakh : Pengawas
Soputan : Letusan
Sorongan : Bergeser
Suak : Kepala
Sualang : Karunia
Suatan : Pengharapan
Sumaiku : Panjang idenya
Sumakud : Menewaskan
Sumakul : Menewaskan
Sumangkud : Terikat
Sumanti : Mempergunakan
Sumarandak : Gemerincing
Sumarauw : Pendidik
Sumele : Pembatas
Sumendap : Menyinari
Sumesei : Pengawas
Sumilat : Mengangkat
Sumlang : Main pedang
Sumolang : Memainkan pedang
Sumual : Memiliki kelebihan
Sumuan : Mengesahkan
Sundah : Tidak menetap
Sungkudon : Buah persembahan
Suot : Puas
Supit : Menjepit musuh
Surentu : Banyak bicara
Suwu : Serbu
T
Taas : Kuat
Tairas : Terangkat dari dalam
Talumepa : Berjalan didaratan
Talumewo : Perusak
Tambahani : Senang bersih
Tambalean : Menuju Barat
Tambarici : Dibelakang
Tambariki : Dibelakang
Tambayong : Gemar kekayaan
Tambengi : Amat cepat
Tambingon : Keliling
Tamboto : Menghias kepala
Tambun : Timbun
Tambunan : Timbunan
Tambuntuan : Puncak tinggi
Tambuwun : Menandingi
Tamon : Disayangi
Tampa : Bunga
Tampanatu : Bunga api
Tampanguma : Bunga mekar
Tampemawa : Turun kelembah
Tampemawa : Turun kelembah
Tampenawas : Memotong daun
Tampi : Setia
Tampinongkol: Suka berkelahi
Tandayu : Pemuji
Tangka : Amat tinggi
Tangkere : Teladan
Tangkow : Nyanyian
Tangkudung : Perisai pelindung
Tangkulung : Perisai pelinding
Tanod : Tambu
Tanor : Tambur
Tanos : Teratur
Tarandung : Jalan
Taroreh : Diangkat
Taulu : Dijunjung
Tawas : Penawar mujarab
Tendean : Tempat berpijak
Tengges : Tempat memasak
Tenggor : Menghilang
Tengker : Bergemuruh
Terok : Pedagang keliling
Tidayoh : Senang dihormati
Tiendas : Berkurang
Tikoalu : Penakluk
Tikonuwu : Pandai bicara
Tilaar : Kerinduan
Timbuleng : Pemikul
Timpal : Persekutuan
Tinangon : Terangkat
Tindengen : Pemalu
Tintingon : Melambung
Tirayoh : Senang dihormati
Tiwa : Menaiki puncak
Tiwow : Berniat
Toalu : Didepan
Todar : Bertahan
Togas : Pantang surut
Tololiu : Penghambat
Tombeng : Secepat angin
Tombokan : Berkelebihan
Tombokan : Pemukul akhir
Tompodung : Dijunjung
Tompunu : Membuyarkan musuh
Tongkeles : Percepat
Tooi : Pengikut
Torar : Biasa matahari
Torek : Berkekurangan
Towo : Dari atas
Tuegeh : Tumpukan
Tuera : Perintah
Tulandi : Pemecah batu
Tular : Penasehat
Tulenan : Tetap tolong
Tulung : Pandai menolong
Tulus : Penengah
Tulusan : Menengahi
Tumanduk : Pelindung
Tumangkeng : Merombak
Tumatar : Kebiasaan
Tumbei : Berkat
Tumbelaka : Diberkati
Tumbol : Penopang
Tumbuan : Kaya
Tumembouw : Berteman
Tumengkol : Penahan
Tumewu : Melenyapkan
Tumilaar : Yang dirindukan
Tumilesar : Telentang
Tumimomor : Tempat yang baik
Tumiwa : Ingatan
Tumiwang : Mengingat
Tumober : Hadiah
Tumondo : Tujuan pasti
Tumonggor : Disiapkan
Tumundo : Pembawa terang
Tumurang : Pemberi bibit
Tumuyu : Yang dituju
Tunas : Asli
Tundalangi : Tatapan dari langit
Tungka : Terangkat
Turang : Menopang
Turangan : Berkelebihan
Tuwaidan : Lengkap
Tuyu : Penunjuk
Tuyuwale : Menuju rumah
U
Uguy : Pembawa rejeki
Ukus : Kurang gemuk
Ulaan : Ditakuti
Umbas : Kuat bersih
Umboh : Penolak bahaya
Umpel : Menyenangkan
Undap : Cahaya sinar
Unsulangi : Diatas
Untu : Gunung
W
Waani : Pahlawan
Wagei : Tertarik
Wagiu : Cantik/rupawan
Waha : Bara api
Wahon : Moga-moga
Wakari : Teman serumah
Wala : Cahaya
Walalangi : Cahaya dari langit
Walanda : Cahaya berlalu
Walandouw : Cahaya siang
Walangitan : Cahaya kilat
Walean : Komplek rumah
Walebangko : Rumah besar
Walelang : Rumah tinggi
Waleleng : Rumah tersendiri
Walian : Dukun
Walintukan : Taufan
Waluyan : Lewat
Wanei : Prajurit
Wangania : Buat sekarang
Wangko : Besar
Wantah : Patokan
Wantania : Patokan tetap
Wantasen : Yang jadi patokan
Wariki : Pendidik
Watah : Berani
Watti : Nubut
Watugigir : Batu licin
Watuna : Biji bersih
Watung : Timbul terus
Watupongoh : Teguh
Waturandang : Batu merah
Watuseke : Berani
Wauran : Cabut pilihan
Wawoh : Ketinggian
Wawointama : Cita-cita tinggi
Wawolangi : Di ketinggian
Wawolumaya : Diatas puncak
Waworuntu : Diatas gunung
Weku : Penasehat
Welong : Kurang daya
Welong : Pemikul
Wenas : Penyembuh
Wenur : Persembahan
Weol : Penasehat
Wetik : Berperan
Wilar : Pembuka
Winerungan : Menghiasi
Winokan : Men coba
Woimbon : Bercahaya
Wokas : Penyelidik
Wola : Cahaya
Wondal : Jimat
Wongkar : Membangun
Wonok : Peruntuk
Wonte : Kuat teguh
Wooy : Hujan rahmat
Worang : Kuat ikatan
Worotikan : Pancarana api
Wotulo : Pembersih
Wowilang : Pendorong
Wowor : Obat kesohor
Wuisan : Pengusir
Wuisang : Mengusir
Wulur : Puncak
Wungkana : Gelang jimat
Wungow : Bicara seenaknya
Wuntu : Gunung
Wurangian : Pemarah
Wuwung : Kelebihan
Wuwungan : Diatas atap

Kalau ada yang salah mohon dikoreksi. Atau ada yang ingin menambahkan, silahkan post Comment atau emai ke: rio@jap.co.id

Oleh : – W.J Pangemanan


Drawing Vs Writing

Writer Vs Drawer, siapa yang menang. sumber
             Seperti judul di atas. Sedikit orang yang tahu bahwa kedua kata kerja tersebut merupakan hobi baru saya. Coba kita lihat gambar di samping, kira-kira siapa yang akan menang? Hayo?? Siapa? Kalau menurut saya sih, yang akan menang si Drawer. Karena kenapa? Karena itu gambar bukan tulisan. Bisa saja itu merupakan sindiran si drawer bagi si writer yang belum tentu bisa menggambar, makanya ia gambarkan gambar di samping. Tapi kalau dipikir-pikir, si writer mungkin juga bisa menang, kenapa? Karena saya juga menjelaskan gambar itu dengan tulisan.
Ya... jadi bisa dibilang seri sih...
Sejak zaman dahulu, tulisan dan lukisan sudah hidup berdampingan
gambar di dinding goa kei, flores sumber


menulis sudah ada sejak zaman
dahulu sumber
          Menulis. Siapa sih yang tidak tahu menulis? Tapi masalahnya menulis bagaimana dulu? Menulis kaligrafi, menulis novel, menulis puisi, menulis blog, menulis buku, menulis film? Itu adalah sebagian dari banyak hal menulis yang menggukan keahlian khusus. Tapi apakah untuk menjadi penulis kita harus memiliki keahlian khusus? Tidak peduli bagaimana bentuk tulisan kita, asal saja terbaca dan dapat dimengerti. Tulisan sudah ada sejak jaman sejarah (zaman manusia sudah mengenal tulisan) dinamakan zaman sejarah karena manusia sudah dapat mengukir sejarah lewat tulisan dan mengabadikannya lewat media tulisan. Ada sebuah lelucon tentang menulis :
A: Bro, boleh minta tolong gak?
B: Tapi apaan dulu?
A: Gampang kok. Gua minta tolong sms-in emak gue dong…
B: Lah emangnya nape? Lo kan ada HP. HP lo lebih canggih lagi dari gue.
A: Iya sih… lebih canggih… tapi masalahnya tulisan gue jelek…
B: Lo udah pernah nelen peluru belum?
                Yah… begitulah… Gak lucu? Biarin…
Raditya Dika Sumber
                Stand up comedian, sutradara, artis, penulis film, sekaligus penulis buku, Raditya Dika selalu berkata penulis saat ditanya apa pekerjaannya. Menurutnya semua profesi yang ia miliki memiliki basic yang sama yaitu menulis. Menurutnya menjadi stand up comedian basicnya adalah menulis script untuk dijadikan materi dan dibawakan di depan panggung. Menjadi sutrdara, penulis film, penulis buku sudah pasti menulis. Menulis sudah menjadi kemampuan utama yang dimiliki seseorang. Namun, masih banyak mereka yang belum tahu menulis dengan benar dan baik. Itu seharusnya menjadi ‘PR’ bagi pemerintah.

John Steinbeck sumber
   
sampul novel The Grapes
of Wrath sumber
 John Steinbeck (1902-1968) The Grapes of Wrath memiliki kehidupan yang menarik dalam memulai kerjanya. Pagi hari, setelah bangun tidur ia langsung bergegas menuju meja kerjanya, menulis beragam pikiran yan melintas di kepalanya. Ia tidak berpikir akan menjadi apa tulisannya tersebut. Ia hanya ingin segera menulis; ia hanya ingin segera memulainya, tanpa banyak pertimbangan. Setelah itu, ia akan beristirahat kemudian mandi. Seusai mandi, ia akan duduk di meja kerjanya, mencermati tulisan tersebut, menatanya, dan membuatnya menjadi tulisan yang baik. Ada pepatah Cina yang pantas untuk kita renungkan, “RIbuan langkah dimulai dengan satu langkah”. Pepatah ini mengandung maksud bahwa yang namanya memulai itu memang tidak mudah. Kebanyakan orang hanya memiliki angan-angan dalam benaknya, namun sulit untuk mewujudkan dalam tindakan.
yang dipuji karena novelnya yang berjudul
poster film  finding forester sumber
                Finding Forester, sebuah film ya
ng mengisahkan tentang kecintaan pada dunia buku dan tulisan mengajarkan kepada anda dan saya bagaimana memulai sesuatu. William Forester dalam film ini adalah seorang peraih penghargaan sastra tertinggi di Amerika. Dan bagian yang mengesankan dalam film ini adalah nasihatnya kepada sahabatnya “Pertama-tama tulis konsep tulisan dengan hatimu. Lalu, tulis kembali konsep tersebut dengan kepalamu. Factor utama dalam menulis adalah menulis, bukan berpikir.”
Menarik bukan? Artikel tadi saya ambil dari sebuah surat kabar local di Sulawesi Utara. Itu sangat mengesankan bagi saya dan sangat inspiratif. Saya mulai menirukan kebiasaan John Steinbeck dan pemikiran tokoh William Forester namun, memang sangat tidak mudah untuk melakukannya. Tapi bila direnungkan semua itu ada dalam pikiran kita. Intinya dari kutipan tadi itu adalah kita dalam berkarya bukan berpikir, tapi take action dsambil menulis artikel ini saya teringat salah satu iklan rokok di Indonesia dengan semboyannya “Talk Less Do More” dalam iklan tersebut terdapat poster yang memperlihatkan bagaimana sebuah tim rugby yang sedang berunding tapi tak kunjung usai sementara tim lawannya sudah siap dan keberatan dengan lawannya yang terus berunding menunda-nunda permainan.
                Konsep tadi itu pertama-tama saya terapkan pada hobi saya yang lain, yaitu menggambar. Bangun tidur saya beranjak mengambil sketch book dan pensil untuk memulai membuat sketsa, lalu saya melakukan aktivitas lain termasuk mandi dan sorenya atau mungkin besoknya saya menyelesaikan gambar tersebut. Sangat berat bagi saya untuk menerapkannya dalam menggambar. Lalu saya terpikir, saya masih mempunyai satu blog yang sudah lama saya tidak otak atik. Lalu saya mulai membuat artikel “Hello world (again)” lalu muncul artikel-artikel lainnya yang menggunakan konsep seperti tadi, tapi memang masih awal-awal saya masih belum dapat sepenuhnya menerapkan konsep tersebut.
               
sumber
Sayapun mendapat ide ini saat saya (maaf) BAB di pagi ini banyak yang ide yang terpikir oleh saya, lalu saya mulai merealisasikannya satu per satu.


 “ribuan langkah dimulai dengan satu langkah”

Buah permenungan Hitam Putih eps. 2 Juli 2013


            Malam hari lagi mikirin buat nge-post sesuatu karena udah lama banget gak nge-post, akhirnya dapet ide juga dari buah permenungan. Mau tahu bahan permenungan saya malam tadi? Yuk, simak video salah satu episode talk show kesenangan saya dan keluarga : (kalo males nonton videonya langsung aja scroll ke bawah…).
            Jadi itu tuh eps. Talk Show Hitam Putih tanggal 2 Juli 2013. Yah, Talk show yang dipandu oleh seorang Mentalist berkepala plontos, Deddy Corbuzier memang selalu ada di jadwal tontonan TV setiap hari keluarga saya. Talk show yang tayang hampir setiap hari pukul 18.00 WIB ini selalu menghadirkan bintang tamu yang fenomenal. Mereka yang diundang ke HItam Putih tidak hanya para kalangan atas saja, seperti pejabat, seleb, seniman, dll. Tapi juga mereka yang perlu diberikan perhatian lebih di segala bidang. Itulah salah satu yang menjadi daya tarik acara ini.
            Kembali ke topik, ada hal yang ingin saya bagi kepada para pembaca tentang yang dibicarakan di Hitam Putih malam tadi. Yaitu tentang pendidikan. Tapi setelah saya menyaksikan sampai habis, ternyata yang dibicarakan bukan hanya saja bidang pendidikan, tapi malah tentang social, pemerintahan, keadilan, risiko, tantangan hidup, dan masih banyak lagi. Yang bikin saya lebih menarik untuk merenungkan pembicaraan tersebut adalah quote penutup yang dibagikan oleh Deddy Corbuzier di akhir acara yaitu : 

“ Kalau anda tidak bisa melihat masa depan, maka rencanakanlah masa depan.” 

(mungkin quote itu bisa dipakai untuk istilah pada program keluarga berencana). Dalam episode itu hadir seorang bapak dengan anak peremuannya yang sangat menarik perhatian masyarakat luas. Intinya, yaitu bagaimana seorang ayah yang rela menjual salah satu ginjalnya untuk menebis ijazah milik anak perempuannya. Namun, dibalik peristiwa itu ada kisah yang mustinya bisa jadi peringatan bagi kita dalam merencanakan masa depan dan bagi para pemerintah dalam membuat kebijakan. 
ilustrasi
Desy Ratnasari, Sugiyanto, Sarah Melanda Ayu, dan Deddy Corbuzier
pada acara Hitam Putih 2 Juli 2013
            Sugiyanto (44) adalah seorang penjahit pakaian single parent yang mempunyai 5 orang anak. Namun tidak semuanya bersekolah, tapi ada salah satu anaknya, yaitu Sarah Melanda Ayu yang disekolahkan di sebuah pondok pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman, Parung, Bogor selama kurang lebih 7 tahun. Namun masalahnya, setelah Ayu lulus dari perguruan tersebut, sang orang tua tidak mampu menebus ijazah anaknya tersebut seharga 70 juta rupiah (ijazah SMP-SMA). Sugiyanto sudah sangat banyak melakukan usaha ini-itu sampai kepada pemprov setempat dan bahkan sampai ke komnas HAM untuk menyampaikan keberatannya. Namun hasilnya belum membuahkan hasil sama sekali. Akhirnya ia (mungkin) tanpa memikirkan jangka panjang –yang hanya memikirkan masa depan putrinya- ini nekad menjual ginjalnya kepada mereka yang membutuhkan. Katanya masa depan anaknya lebih penting.  Pertama-tama ia mengaku melakukan semacam demo di d"KEPADA SAUDARA YG BUTUH GINJAL KAMI SIAP JUAL TUBUH KAMI SIAP DIBELAH DEMI U/ MENEBUS IJAZAH" namun pihak keamanan mengusirnya. Lalu ia dan putrinya mencari tempat yang lebih umum, transparan dan sering dilewati kendaraan, yaitu di Bunderan H.I, Jakarta Pusat. Ia menyanyikan beberapa lagu dan sebuah lagu ciptaannya bersama rekannya dengan harmonica dan gitar, sedangkan anaknya memegang tulisan tersebut. Ia mengaku hanya melakukan demo hanya sekitar 1 jam karena lelah, namun sangat banyak awak media yang meliput usaha kerja kerasnya tersebut di Bunderan H.I. ia dan anaknya menawarkan kepada beberapa mobil yang berhenti di depannya. Aksinya tersebut untuk menarik perhatian publik dan mohon dukungan. Dia memilih tempat yang ramai seperti Bunderan H.I.karena ia pernah berpengalaman berprofesi sebagai pedagang asongan dan laku bannyak. Dan ternyata ayah 5
Suasana saat aksi di Bunderan H.I.
orang anak ini juga pernah menjadi seorang pengamen. Awalnya anaknya sangat sedih dan menolak jika ayahnya melakukan aksi tersebut. Tapi, setelah dpikir hanya ini jalan untuk mendpat bantuan. Dia mengaku juga banyak menerima telpon agar tidak menjual ginjalnya, dan bantuan pun datang. Jumlah dana yang dibutuhkan Sugiyanto adalah 70 juta namun setelah ke komnas HAM, mendapat potongan hingga 17 juta (7 juta untuk menebus ijazah SMP dan 10 juta untuk ijazah SMA).
poster yang dibawa oleh Sugiyanto dan anaknya saat
aksi protes di Bunderan H.I.
epan rumah sakit dengan membawa kertas untuk menawarkan ginjalnya bertuliskan :
            Awalnya ia tahu bahwa bila anaknya bersekolah di pondokan tersebut, orang tua murid tidak perlu membayar speser rupiahpun dari TK-SD-SMP-SMA hingga S1, namun tidak ada perjanjian tertulis dengan orang tua murid. Pada label sekolah tersebut pula terdapat tulisan ‘free and high quality’. Sekolah tersebut bersistem asrama yang memperbolehkan 2 bulan setahun untuk pulang ke rumah orangtua/wali. Namun semenjak tahun 2012 sekolah tersebut mempunyai aturan baru yaitu, denda untuk setiap pelanggaran yang dibuat oleh para siswa didiknya dan iuran wajib Rp 20.000/hari. Sugiyanto sangat terkejut saat ia ingin mengambil ijazah anaknya. Pihak tata usaha mengatakan bahwa bila ingin mengambil ijazah harus membyar segala tunggakan. Sugiyanto keberatan dan protes. Namun tata usaha mengatakan

Sugiyanto, Mendiknas (Mohammad Nuh) dan Sarah
Melanda Ayu
bahwa ada aturan baru per tahun 2012 karena adanya pergantian kepemilikan. Sugiyanto dan orang tua  lain yang tidak mampu menebus ijazah anaknya menentang kebijakan tersebut. Sugiyanto melakukan berbagai usaha. Aksi Sugiyanto di Bunderan H.I. rupanya membuahkan hasil para media yang meliput aksinya menyiarkan berita tersebut ke public hingga ke telinga bapak menteri pendidikan Indonesia, Mohammad Nuh. Beliau dipanggil bapak menteri untuk bertemu dengan undangan resmi. Bapak menteri memberikan tawaran kepada Sugiyanto yakni ingin membayarkan seluruh biaya anaknya, Sarah Melanda Ayu hingga selesai kuliah D3. Sarah yang bercita-cita menjadi musisi itu sangat gembira mendengar berita tersebut.
            Dari cerita bapak Sugiyanto tersebut ada hal lain yang dapat menjadi pelajaran bagi kita. Yaitu, bagaimana dalam merencanakan sesuatu. Pemerintah sudah mengadakan program keluarga berencana (KB) jadi sebaiknya kita menaati agar tercipta keseimbangan. Deddy Corbuzier sempat berkta : “ kita meminta bantuan pada pemerintah tapi pemerintah berkata ‘kan udah ada KB siapa suruh gak ikut KB’ jadi, semuanya itu harus balance” katanya. Kita memang harus merencanakan kehidupan, tapi apa enaknya bila hidup kita semuanya sudah terencana? Rencanakan hidup kita sebagian biarlah sebagiannya menjadi kejutan. Kabarnya, Jokowi (Gubernur DKI JAKARTA) pernah meminta (supriyadi) menemuinya, lihat disini.
            Mungkin ini juga menjadi cambukan ringan bagi pemerintah bagaimana system pendidikan kita yang masih kacau. Jangan sampai anak cucu saya (saya masih berumur 17 tahun) harus merasakan jaman kita sekarang. Cukup pak…. Cukup…..


“bila kita tidak dapat melihat masa depan, maka kita dapat merencanakan masa depan”


Hitam Putih.

Hello (again)


Sudah lama kita tak jumpa kawan!! Salam Kawanua! (kawanua=orang-orang minahasa) seperti judul di atas, kawan-kawa
n sudah dapat mentafsir kenapa saya menggunakan judul tersebut. Yups! jika kalian perhatikan tanggal post saya yang terakhir sudah sangat lama sekali dari post saya yang terakhir ini. Saya sudah sangat lama vakum karena belum adanya minat untuk menulis blog. Kalau kemampuan pasti sudah ada, hanya kemauannya saja yang belum ada. Sangking lamanya saya vakum, saya sampai lupa kapan terakhir saya nge-post dan apa judul post saya yang terakhir kali. Memang tulisan-tulisan saya ini kurang berbobot dari blog-blog lain, tapi saya tetap berusaha melakukan lebih dan pantang menyerah.



     Judul di atas saya ambil dari salah satu tokoh inspirasi saya, yaitu Steve Jobs, pendiri Apple. Kata tersebut digunakan oleh Steve pada saat ia kembali ke perusahaannya sendiri dan meluncurkan produk komputer baru pada sebuah presentasi. Hampir sama seperti saya yang sudah sangat lama vakum dalam dunia blogger.

Sekian dari saya, semoga bermanfaat. Salam Blogger.